Klem tegangan (klem regangan, klem ujung buntu) merujuk pada perlengkapan logam yang digunakan untuk mengamankan kabel, menahan tegangan kabel, dan menggantung kabel ke tali atau menara tegangan.
Klem tegangan secara kasar dapat dibagi menjadi dua kategori berdasarkan struktur dan kondisi pemasangannya. Tipe 1: Klem tegangan harus menahan semua gaya tarik konduktor atau kabel proteksi petir, dan gaya penjepitan klem tidak boleh kurang dari 90% dari gaya tarik pengenal konduktor atau kabel proteksi petir yang terpasang, tetapi tidak digunakan sebagai konduktor. Jenis klem kabel ini dapat dilepas dan digunakan secara terpisah setelah pemasangan kabel. Jenis klem ini termasuk klem tegangan tipe baut dan klem tegangan tipe baji. Tipe kedua: Selain menahan semua tegangan konduktor atau kabel proteksi petir, klem tegangan juga berfungsi sebagai konduktor. Oleh karena itu, setelah dipasang, jenis klem kabel ini tidak dapat dibongkar, juga dikenal sebagai klem kabel mati.
Tension clamps are used for corner, splice, and terminal connections. Spiral aluminum clad steel wire has extremely strong tensile strength, no concentrated stress, and plays a protective and auxiliary role in vibration reduction for optical cables. The complete set of fiber optic cable tension fittings includes: tension pre twisted wire and matching connection fittings. The grip strength of the cable clamp is not less than 95% of the rated tensile strength of the optical cable, making installation convenient and fast, and reducing construction costs. Suitable for ADSS optical cable lines with a span of ≤ 100 meters and a line angle of<25 °
Klem tegangan digunakan untuk mengamankan kabel atau penangkal petir ke rangkaian isolator tegangan menara non-linier, berfungsi sebagai jangkar dan juga digunakan untuk memperbaiki kabel tegangan menara kabel.
Klem Tegangan: Komponen Penting untuk Mengamankan Kabel dan Memastikan Stabilitas pada Saluran Listrik dan Komunikasi